Connect with us

Oh! Media

Hanzhalah Telah Menjadi Munafik?

Umum

Hanzhalah Telah Menjadi Munafik?

Dari Hanzhalah Al-Usayyidi (salah seorang juru tulis Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam) dia berkata: “Saya pernah berjumpa dengan Abu Bakar dan dia berkata kepada saya: ‘Bagaimanakah keadaanmu ya Hanzhalah?’ Saya (Hanzhalah) menjawab: ‘Hanzhalah telah menjadi orang munafik.’ Abu Bakar terperanjat seraya berkata: ‘Subhanallah, apa maksud ucapanmu tadi hai Hanzhalah?’

ADVERTISEMENT

Saya menjawab: ‘Ketahuilah olehmu hai Abu Bakar, ketika kami berada di sisi Rasulullah, beliau sering mengingatkan kami tentang siksa neraka dan nikmat syurga hingga seolah-olah kami melihatnya dengan mata kepala kami sendiri. Akan tetapi, ketika kami keluar dari sisi Rasulullah, maka kami pun berlaku kasar dan jahat kepada isteri dan anak-anak kami serta sering melakukan perbuatan yang tidak berguna. Jadi, kami ini sering lengah.’ Abu Bakar berkata: ‘Demi Allah, kami juga sering berbuat seperti itu hai Hanzhalah.’

Kemudian saya dan Abu Bakar pergi menuju ke rumah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Sesampainya di sana, saya berkata: ‘Ya Rasulullah, Hanzhalah telah menjadi munafik.’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya: ‘Apa maksudmu hai Hanzhalah?’

Saya meneruskan ucapan saya: ‘Ya Rasulullah, ketika saya berada di sisi engkau, kemudian engkau menerangkan kepada saya tentang siksa neraka dan nikmat syurga, seolah-olah saya melihatnya dengan mata kepala saya sendiri. Akan tetapi, ketika saya telah keluar dari sisi engkau, maka saya pun berlaku kasar kepada isteri dan anak-anak saya serta sering melakukan perbuatan yang tidak berguna. Jadi saya sering bersikap Iengah.’

Mendengar pernyataan tersebut, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ‘Demi Zat yang jiwaku ditangan-Nya, sungguh jika kamu sentiasa menetapi apa yang kamu lakukan ketika kamu berada di sisiku dan ketika kamu berzikir, nescaya para malaikat akan berjabat tanganmu dalam setiap langkah dan perjalananmu. Tetapi, tentunya yang demikian itu dilakukan sedikit demi sedikit (dari waktu ke waktu, secara berkala, tidak spontan).’ Beliau mengulangi kata-kata itu tiga kali.”

(Sahih Muslim, no. 4937, Sunan Ibnu Majah, no. 4229, Musnad Ahmad, no. 16949)

Comments

Lagi dalam kategori Umum

Ke Atas