Connect with us

Oh! Media

Yakjuj & Makjuj – Kaum Yang Tidak Dapat Diperangi Manusia

Umum

Yakjuj & Makjuj – Kaum Yang Tidak Dapat Diperangi Manusia

Allah Taala menceritakan perihal Yakjuj dan Makjuj dalam surah Al-Kahfi ayat 93 hingga 98:

ADVERTISEMENT

Sehingga apabila dia (Zulkarnain) sampai di antara dua gunung, dia dapati di sisinya ada satu kaum yang hampir-hampir mereka tidak dapat memahami perkataannya. Mereka berkata: “Wahai Zulkarnain, sesungguhnya kaum Yakjuj dan Makjuj sentiasa melakukan kerosakan di bumi, oleh itu, setujukah kiranya kami menentukan sejumlah bayaran kepadamu (dari hasil pendapatan kami) dengan syarat engkau membina sebuah tembok di antara kami dengan mereka?” Dia menjawab: “(Kekuasaan dan kekayaan) yang Tuhanku jadikan daku menguasainya, lebih baik (dari bayaran kamu), oleh itu bantulah daku dengan tenaga (kamu beramai-ramai), aku akan bina antara kamu dengan mereka sebuah tembok penutup yang kukuh. Bawalah kepadaku ketul-ketul besi”, sehingga apabila ia terkumpul separas tingginya menutup lapangan antara dua gunung itu, dia pun perintahkan mereka membakarnya dengan berkata: “Tiuplah dengan alat-alat kamu”, sehingga apabila ia menjadikannya merah menyala seperti api, berkatalah dia: “Bawalah tembaga cair supaya aku tuangkan atasnya.” Maka mereka tidak dapat memanjat tembok itu, dan mereka juga tidak dapat menebuknya. (Setelah itu) berkatalah Zulkarnain: “Ini ialah suatu rahmat dari Tuhanku, dalam pada itu, apabila sampai janji Tuhanku, Dia akan menjadikan tembok itu hancur lebur, dan adalah janji Tuhanku itu benar.

Inilah kisah mengenai suatu kaum yang menjadi ketakutan manusia di sekelilingnya ketika itu dan mereka telah memperolehi pertolongan Allah melalui Zulkarnain untuk mendirikan benteng pemisah antara keduanya.

AMARAN RASULULLAH TENTANG YAKJUJ DAN MAKJUJ
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bangun tidur dan baginda mengucapkan: “Laa ilaaha illallah, celakalah bangsa Arab kerana keburukan yang semakin hampir, ketika ini benteng penghalang Yakjuj dan Makjuj telah terbuka seperti ini.” Nabi melingkarkan jari telunjuk dan ibu jarinya. Sahabiah bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah kita akan dibinasakan sementara di tengah-tengah kami ada orang-orang soleh?” Baginda menjawab: “Ya, bila kemaksiatan telah bermaharajalela (menyebar).”

KELUARNYA YAKJUJ DAN MAKJUJ, KEROSAKAN YANG DILAKUKAN DAN KEMATIAN MEREKA
Firman Allah Taala dalam surah Al-Anbiyaa’ ayat 96 hingga 97:

(Demikianlah keadaan mereka) hingga apabila terbuka tembok yang menyekat Yakjuj dan Makjuj, serta mereka meluru turun dari tiap-tiap tempat yang tinggi. Dan hampirlah datangnya janji hari Kiamat yang benar, maka dengan serta-merta pandangan mata orang-orang yang kufur ingkar terbeliak (sambil berkata dengan cemas): “Aduhai celakanya Kami. Sesungguhnya kami telah tinggal dalam keadaan yang melalaikan kami daripada memikirkan perkara ini, bahkan kami telah menjadi orang-orang yang menganiaya diri sendiri.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bercerita tentang dinding (yang didirikan Zulkarnain), baginda bersabda: “Setiap hari mereka (Yakjuj dan Makjuj) menggalinya, sehingga ketika dinding itu hampir mereka tembusinya, pemimpin mereka mengatakan: “Sekarang pulanglah kalian, kerana esok hari kalian pasti boleh menembusinya!” Akan tetapi Allah mengembalikannya (dinding) seperti asal semula.

Dan ketika Allah berkehendak untuk mengutus mereka (Yakjuj dan Makjuj) kepada manusia, pemimpin mereka berkata: “Sekarang pulanglah kalian, kerana esok hari kalian akan merobohkannya jika Allah menghendaki”, dia mengucapkan ‘insyaAllah’. Pulanglah mereka dan esoknya mereka mendapatinya (dinding) seperti keadaan yang mereka tinggalkan (semalam), lalu mereka merobohkannya dan keluar.

Setelah membunuh Dajjal, Nabi Isa putera Maryam mendatangi suatu kaum yang dijaga oleh Allah dari Dajjal. Dia mengusap wajah-wajah mereka dan menceritakan tingkatan-tingkatan mereka di syurga. Saat mereka seperti itu, Allah mewahyukan padanya: “Sesungguhnya Aku telah mengeluarkan hamba-hamba-Ku, tidak ada yang dapat memerangi mereka, kerana itu bentengilah hamba-hamba-Ku ke Bukit Thur.” Allah mengirim Yakjuj dan Makjuj, mereka menyerang orang-orang dan berlarilah orang-orang menghindari mereka, lalu kumpulan yang paling depan melintasi Danau Thabari dan minum kemudian kumpulan yang belakang melintasi, mereka berkata: “Tadi di sini ada airnya.” Mereka melepaskan anak panah ke langit dan seketika itu juga panah tersebut berlumuran darah. Lantas mereka berkata: “Kita telah menakluk penduduk bumi dan menguasai yang berada di langit secara paksa.”

Nabi Allah Isa dan para sahabatnya dikepung hingga diumpamakan kepala kerbau milik salah seorang dari mereka lebih baik dari seratus dinar milik salah seorang dari kalian ketika ini (ketiadaan makanan), lalu Nabi Allah Isa dan para sahabatnya berdoa lalu Allah mengirimkan ulat ke leher mereka (Yakjuj dan Makjuj), lalu mereka mati seperti matinya satu jiwa. Nabi Isa dan para sahabatnya datang dan melihat, tidak ada sejengkal tempat pun melainkan telah dipenuhi oleh bangkai dan bau busuk darah mereka. Nabi Isa dan para sahabatnya berdoa (lagi) kepada Allah, lalu Allah mengirim burung seperti leher unta. Burung itu membawa mereka dan melemparkan mereka (ke tempat) seperti yang dikehendaki Allah. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam  bersabda: “Demi Zat yang jiwaku ada dalam tangannya, sesungguhnya haiwan-haiwan bumi menjadi gemuk dan sangat berterima kasih kerana daging-daging mereka.”

Kemudian Allah mengirim hujan, tidak ada rumah dari bulu atau rumah dari tanah yang menghalangi turunnya hujan, hujan itu membasahi bumi (dan membersihkannya) hingga meninggalkan genangan air di mana-mana. Allah memberkati kesuburannya hingga sekelompok manusia cukup dengan satu perahan susu unta, satu kabilah cukup dengan satu perahan susu lembu dan beberapa kerabat mencukupkan diri dengan satu perahan susu kambing.

YAKJUJ DAN MAKJUJ DI AKHIRAT
Di akhirat kelak Allah Ta’ala berfirman: “Wahai Adam.” Nabi Adam ‘alaihissalam menjawab: “Labbaika, kemuliaan milik-Mu dan segala kebaikan berada di tangan-Mu.” Kemudian Allah berfirman: “Keluarkanlah utusan neraka.” Adam bertanya: “Apa yang dimaksud dengan utusan neraka (berapa jumlahnya)?” Allah berfirman: “Dari setiap seribu, sembilan ratus sembilan puluh sembilan dimasukkan ke neraka!”

Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, adakah di antara kami seseorang yang selamat?” Baginda bersabda: “Bergembiralah, kerana setiap seribu yang dimasukkan ke neraka, dari kalian cuma satu, sedang sembilan ratus sembilan puluh sembilannya dari Yakjuj dan Makjuj.”

Zaman itu akan tiba dan kita wajib beriman dengannya. Maka apakah persiapan iman yang telah kita usahakan kini? Mampukah iman kita mengharungi zaman itu kelak?

RUJUKAN:
Sahih Bukhari, no. 3099, no. 5228, no. 6602,
Sahih Muslim, no. 327, no. 5129
Sunan At-Tirmidzi, no. 3078, sahih
Sunan Ibnu Majah, no. 4065

Comments

Lagi dalam kategori Umum

Ke Atas