Connect with us

Oh! Media

Kematiannya Menggegarkan Arsy Allah

Umum

Kematiannya Menggegarkan Arsy Allah

ADVERTISEMENT
Jibril ‘alahissalam menemui Nabi shallallahu ‘alahi wasallam lalu bertanya: “Siapakah hamba soleh yang wafat sehingga pintu-pintu langit terbuka untuknya dan `Arsy bergetar?” Nabi shallallahu ‘alahi wasallam kemudian keluar, ternyata Sa’ad bin Muadz telah wafat. (Riwayat Al-Baihaqi dari Jabir)
Dari Jabir bin Abdullah bahawa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jenazah Sa’ad bin Muadz berada di antara mereka (para Malaikat) membuat ‘Arsy ar-Rahman bergegar.” (Sahih Bukhari, Sahih Muslim, Sunan At-Tirmidzi, hasan sahih)
Pada saat perang Ahzab, Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam pernah bersabda tentang Sa’ad bin Muadz, beliau bersabda: “Sa’ad telah menggoncangkan ‘Arsy, dan jenazahnya dihantar tujuh puluh ribu malaikat.” (Riwayat Al-Baihaqi dari Ibnu Umar)
Hasan Al-Bashri berkata: “Sa’ad bin Muadz telah menggoncangkan ‘Arsy Zat Yang Maha Pengasih, kerana gembira dengan kedatangan rohnya.” (Riwayat Al-Baihaqi)
Sa’ad bin Abi Waqash radhiallahu ‘anhu menceritakan bahawa ketika Sa’ad bin Muadz wafat setelah perang Khandaq, Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam tergesa-gesa keluar, sampai memutuskan tali sandal seseorang dan tidak membetulkannya, tidak melilitkan kembali selendangnya yang terurai, dan tidak menyapa seorang pun. Orang-orang bertanya: “Ya Rasulullah, mengapa engkau mengabaikan kami?” Beliau menjawab: “Aku khuatir malaikat mendahului kita untuk memandikan jenazah Sa’ad bin Muadz, seperti halnya mereka mendahului kita memandikan jenazah Handzalah.” (Riwayat Abu Na’im)
Salamah bin Aslam bin Harisy bercerita: “Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam memasuki rumah Sa’ad bin Muadz, tetapi tidak ada seorang pun di dalamnya kecuali Sa’ad yang ditutupi kain. Kemudian aku melihat beliau melangkah dan memberi isyarat kepadaku agar berhenti. Aku berhenti dan mundur ke belakang, beliau duduk sebentar lalu keluar. Aku berkata: “Ya Rasulullah, aku tidak melihat seorang pun di sana, namun aku melihatmu melangkah.” Beliau menjawab: “Aku tidak boleh duduk, sampai salah satu malaikat melepaskan salah satu sayapnya.” (Riwayat Ibnu Sa’ad)
Ketika Sa’ad bin Muadz wafat, Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam menggenggam kedua lutut Sa’ad lalu berkata: “Malaikat masuk, tetapi tidak mendapatkan tempat duduk, maka aku lapangkan tempat untuknya.” Ketika orang-orang mengusung jenazah Sa’ad bin Muadz yang pada masa hidupnya dia adalah orang yang paling besar dan tinggi, salah seorang munafik berkata: “Kami belum pernah mengusung jenazah yang lebih ringan daripada hari ini.” Lalu Nabi shallallahu ‘alahi wasallam bersabda: “Jenazah Sa’ad bin Muadz disaksikan tujuh puluh ribu malaikat yang tidak menginjak bumi sama sekali.” (Riwayat Abu Na’im dari Asy’at bin Ishaq bin Sa’ad bin Abi Waqash)
Ketika mengusung jenazah Sa’ad bin Muadz, orang-orang mengatakan: “Ya Rasulullah, kami belum pernah mengusung jenazah yang lebih ringan daripada ini.” Beliau menjelaskan: “Kalian merasa ringan, kerana malaikat telah turun tangan, padahal sebelumnya mereka belum pernah ikut mengusung jenazah bersama-sama kalian.” (Riwayat Ibnu Sa’ad dari Mahmud bin Lubaid)
Abu Sa’id al-Khudri radhiallahu ‘anhu berkata: “Aku ikut menghadiri pemakaman Sa’ad bin Muadz. Setiap kami menggali sebongkah tanah kuburnya, kami mencium harum minyak wangi.” (Riwayat Ibnu Sa’ad)

Muhammad bin Syarahbil bin Hasanah menceritakan bahawa pada hari itu, orang-orang mengambil tanah kuburan Sa’ad bin Muadz dan membawanya pulang. Setelah pulang, mereka melihat tanah tersebut telah berubah menjadi minyak wangi. Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam bersabda: “Maha Suci Allah, Maha Suci Allah.” Lalu beliau mengusapkan minyak wangi itu ke wajahnya dan berkata lagi: “Segala puji hanya bagi Allah, kalau ada orang yang selamat dari himpitan kubur, Sa’ad lah orangnya. Dia dikenai satu himpitan, kemudian Allah membebaskannya.” (Riwayat Ibnu Sa’ad dan Abu Na’im dari jalur Muhammad bin Munkadir)

Comments

Lagi dalam kategori Umum

Ke Atas